Sexy Killer: Dilema Energi Sejak Dulu Kala

https://www.kaskus.co.id/thread/5cb5b4a997751310101e51ee/sexy-killer-dilema-energi-sejak-dulu-kala

profile-picture
Kaskus Addict Posts: 1,624
Halo agan dan sista sekalian, semoga yang punya hak memilih sudah dapat pilihan yang cocok. Sudah lama sekali rasanya ane gak bikin thread emoticon-Big Grin , tapi setelah melihat video liputan bertajuk Sexy Killer di youtube ane jadi gatel pingin nulis. Sebagai disclaimer, ane bukan seorang yang ahli di bidang energi apalagi politik. Ane cuma ingin memahami dari ke dua belah pihak yang pro dan kontra terhadap video liputan bertajuk Sexy Killer. Sexy Killer sendiri adalah video liputan selama beberapa tahun tentang penambangan batu bara, pembangkit listrik dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Video tersebut juga mencatut beberapa nama petinggi di negara tercinta kita ini. Kalau penasaran, punya waktu luang dan kuota silahkan liat sendiri ya.
Sexy Killer: Dilema Energi Sejak Dulu Kala

Pendapat pribadi dari ane, sepertinya author dari video tersebut mencoba menyuguhkan realitas bahwa energi yang kita nikmati sampai sekarang ini mempunyai efek samping yang besar terhadap linkungan kita. Yang paling ane soroti adalah dampak lingkungan seperti warga yang tersisih, warga yang terjangkit penyakit, dan perusakan lingkungan hidup. Sebut saja bekas galian pertambangan yang membuat lobang - lobang yang bahkan mengakibatkan nyawa hilang.

Kemudian juga ada petani - petani yang berisisihan dengan tambang dan pembangkit listrik yang merasa terugikan dengan kegiatan tersebut. Di satu sisi, energi sudah menjadi kebutuhan pokok kita semua dan roda kehidupan serasa pincang tanpanya. Di sisi lain ane mencoba memahami apa yang dirasakan saudara - saudara kita yang terkena dampak dari kegiatan tersebut.

Dari pihak kebutuhan energi, PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap adalah pilihan kita, setidaknya para pemangku kebijakan saat ini. Kita masih sangat tergantung kepada pembangkit listrik bertenaga uap yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara. Ketergantungan tersebut membuahkan hasil eksploitasi yang cukup masif pada tanah kita. Selain itu, ketergantungan tersebut juga berimbas pada lingkungan sekitar yang berinteraksi secara langsung. 

Dari pihak yang merasa terugikan, tentu mereka tidak mau terus - menerus dirugikan seperti yang diberitakan dalam video liputan tersebut. Mereka sudah hidup lama di tempat tersebut dan kalau ane yang menjadi mereka, ane akan menginginkan kenyamanan hidup di rumah ane. Ane ga mau hidup tidak nyaman sedangkan ane sudah lama hidup di tempat itu.

Dari sini ane merasakan dilema antara kebutuhan dan empati. Tidak seharusnya kebutuhan energi menjadikan kita mengorbankan kenyamanan orang lain, dan tak semestinya juga kegiatan pemenuhan kebutuhan tersebut lantas langsung dihentikan. Ane yakin kalau kegiatan tersebut bisa selaras dengan kehidupan disekitarnya. Kegiatan - kegiatan tersebut sudah pernah dilaksanakan di negara lain bahkan negara maju sekalipun walaupun saat ini cenderung menurun. Data penelitian tentang keselarasan, ane yakin juga sudah tersedia. Tinggal bagaimana para pemangku kebijakan bisa membuat kegiatan tersebut selaras. 

Terkadang pilihan sulit harus dilaksanakan demi terciptanya kenyamanan bersama. Tapi tidak seharusnya juga satu kepentingan mengorbankan kepentingan lain yang tidak kurang pentingnya. Ane tidak mau menyalahkan salah satu pihak dalam hal ini. Memang, pil pahit ini yang sekarang harus kita telan dengan harapan bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Semoga kita bisa mendapatkan solusi dari masalah yang sudah terjadi dari dahulu kala. Semoga kita secepatnya bisa mengejar ketertinggalan dengan solusi energi yang bersih, baru dan terbarukan.

***


Sekian dulu thread dari ane. Kalau ada salah kata dan ucap tolong diingatkan dan dimaafkan. Sampai jumpa di thread ane yang lainnya. 
Ane dengan senang hati menerima emoticon-Toast  dan emoticon-Rate 5 Star
Kemarin 17:55

Beri apresiasi terhadap thread ini Gan!