Oke Gan and Sis, kali ini kita akan membahas tema yang lumayan ekstrem.
Marak sekali kali ini Pelacur atau PSK (Pembantu Seks Komersil) baik online atau pun menjajakan badannya langsung ke pelanggan.
Memang terlihat tabu untuk dibahas, namun secara nyata memang kehidupan mereka menjadi bahan menarik untuk diangkat ke publik.
Pelacur ada yang niat memang menjual diri gan, alasannya pekerjaan lebih mudah dan uangnya lumayan.
Pernah dengerkan kalangan artis yang tertangkap prostitusi online? Mereka mempunyai pekerjaan yang layak, tapi mencari sampingan pekerjaan haram yang uangnya lumayan. Alasannya, untuk mencukupi kehidupan glamour yang mereka jalani.
Namun ada juga yang menjadi pelacur karena ekonomi lemah dan susah mencari kerja. Mereka jajakan badan dan jasanya demi sesuap nasi dan barang-barang yang mereka inginkan. Miris gan
Sebenarnya apa pun alasannya melacur itu tidak benar, bahkan diharamkan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra' ayat 32.
Pelacur tidak hanya kaum wanita, sekarang pelacur ada dari kaum laki-laki bahkan waria. Untuk kaum laki-laki (gigolo) kebanyakan mereka menjajakan diri ke tante-tante yang kesepian, untuk sekedar ngobrol atau juga kencan ke hotel.
Ini kisah nyata Ane gan, Ane punya kawan cewek yang juga berprofesi sebagai PSK sebut saja Kantil. Ane sempet tanya-tanya banyak hal dari dia.
Mulai dari siapa yang memperkenalkan profesi ini, tarif, cara menjajakan diri dan perasaan mereka.
Kalau si Kantil ini alasannya jadi pelacur adalah untuk melampiaskan mencukupi kebutuhan hidupnya gan, Ane tanya kenapa gak cari kerjaan lain yang halal.
Jadi PRT atau pelayan toko, jawabannya mengejutkan gan. Kerjaan dia lebih mudah dan gak harus capek-capekan, duitnya juga lumayan kata si kantil.
Emang kerjaan kayak gitu gak capek ya gan?
Ane jadi geliiii...
Lanjut ni pertanyaan Ane ke si Kantil.
Soal tarif kencan sama dia berapa? tarifnya murah gan 350ribu semalem
Siapa yang mau coba? Wxwx kidding.
Kenapa harga diri semurah itu ya gan?
Ane jadi bingung ngobrol ama si kantil.
Karena dia merasa PD aja sama profesinya yang dinilai negatif sama orang di sekitarnya.
Mirisnya gan, dia kenal profesi ini dari omnya. Om kandung gan!
Bahkan sampai sekarang yang menjajakan dia atau bahasa kerennya mencari konsumen ya tetep om nya ntu.
Ane juga sempet tanya sama si Kantil, soal rencana dia kedepannya mau berhenti dari profesi itu apa enggak?
Dia bilang tergantung situasi!
Nah bukannya situasi itu yang menghadirkan kita orang sendiri ya?
Ahhh entahlah ane juga bingung sendiri, sebenernya haram apa gak si tu profesi pelacur dan yang melacur?
Untuk masalah rasa melacur jangan tanya Ane ya Gan and Sis
Ane masih ORI belum nikah pula (promosi)
Coba entar di lanjutan thread ane tanya konsumennya.