Patung putri duyung yang bertelanjang dada di Ancol, Jakarta Utara, ditutup menggunakan kain.
Foto penampakan patung putri duyung yang ditutup kain mendadak viral di media sosial.
Berdasarkan foto yang didapat tampak patung berupa perempuan berkaki ikan itu tidak mengenakan pakaian atau bertelanjang dada.
Belakangan diketahui, patung itu ditutup menggunakan kain berwarna emas di bagian dadanya.
Corporate Communication Manager Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari saat dikonfirmasi Sabtu (23/3/2019), enggan banyak berkomentar mengenai penutupan dada patung tersebut.
Menurutnya, hal itu tergantung pada persepsi masing-masing dalam melihat patung putri duyung tersebut.
"Semua tergantung persepsi masing-masing, dan juga tidak mengganggu kan?" kata Rika.
Sementara warganet berbondong-bondong mengomentari unggahan foto patung putri duyung yang sudah dipakaikan kain itu.
Banyak warganet yang menilai penutupan patung merupakan hal yang berlebihan. Pasalnya patung merupakan karya seni, bukan pornografi.
Berbagai komentar lucu dari warganet bermunculan mengomentari penutupan dada patung putri duyung.
Bahkan, ada pula warganet yang menyunting foto patung putri duyung dan membuatnya berpenampilan sama sekali tertutup.
"Ini Cuma patung putri duyung, duh Gusti. Oh aku lupa, di sini saja tayangan kartun Sandy si Tupai pakai bikini di-blur dan boneka seks dipakaikan jilbab sih," kata @mbakanggun. AduQ Online
"Makasih Ancol, sekarang gak akan ada lagi orang zinah mata karena lihat dada patung putri duyung," ujar komedian @solehsolihun.
Baca juga : Viral, Sosok Biawak Raksasa Keluar dari Selokan Jakarta
"Kebudayaan apa yang liat patung putri duyung terus otaknya ngeres?" ungkap @nanniemontz.
"Yang terhormat, para pengelola @ancoltmnimpian, di negara republik ini masih ada jutaan orang miskin papa berpenghasilan harian <USD 2 dengan berbagai kekurangannya, lha kok yang disumbang baju malah 2 patung putri duyung?" kicau @sefkelik.
"Sejak kapan ada yang nafsu liat patung putri duyung di Ancol," cuit @logabipot.
Sumber dari : vippelangi