Bela negara bukan memaksa masyarakat di Tanah Air harus menjadi angkatan kelima. Indonesia bukan negara junta militer.
Namun bela negara adalah penyadaran. Memberikan insipirasi kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, tentang bagaimana peran ideal dalam bangsa.
Bela negara adalah membentuk jiwa nasionalis. Bertoleransi dengan lainnya yang berbeda suku, agama, ras, maupun budaya. Mencintai Pancasila dan UUD 1945. Merawat persatuan nasional.
Begitu hakikat bela negara yang diterapkan oleh Kemhan dalam program kerjanya. Mendukung visi Nawacita Presiden Jokowi.
Amat wajar Kemhan mengajak semua masyarakat melakukan aksi bela negara. Jika Kemhan giat merangkul ormas, cendekiawan, kalangan intelektual, agamawan, bersama bela negara, itu menandakan bahwa bangsa ini bukan milik sepihak.
Semua sama di dalam negara: tentang peran, hak dan martabatnya. Kelak: negara akan diurus oleh generasi masa depan. Sehingga patut siapapun sadar dan memiliki instiusi mengenai negara yang dikelolanya.
Program bela negara adalah mutlak. Tepat rasanya jika Kemhan optimal menyasar kampus sebagai garda peubahan.
Jangan dipersepsikan kembalinya sejenis institusi militer masuk ke kampus. Melakukan intervensi dan mengawasi gerakan subversif. Kampus dan mahasiswa adalah perajut keberlanjutan negara.
Di situ sasaran Kemhan. Tak ingin kaum muda terpapar ide kerdil yang merusak bangsa. Jangan sampai mahasiswa jadi pion kepentingan oknum yang tak Pancasilais dan intoleran.
Bangsa Indonesia lahir oleh pikiran besar. Realisasinya Pancasila dan UUD 1945. Patut dibentengi kekokohannya dari dogma yang berlawanan. Itu bela negara yang dituju Kemhan.
Siapa saja -ormas, cendekiawan, agamawan, mahasiswa, intelektual, praktisi, pelaku pemerintahan dan lainnya-- jangan abai terhadap aksi bela negara. Program seruan Kemhan itu perlu sokongan. Bukan cibiran. Tidak pula paradigma dan analisis dangkal.
Jangan khawatir: kita sedang tidak diarahkan menjadi pasukan tempur. Bukan harus berperang dengan bela negara. Tak perlu mengubah penampilan jadi sosok militer yang "sipil" dengan bela negara.
Bela negara bukan anak junta militer.